5 PERTANDA ANDA TIDAK COCOK JADI ENTREPREUNER
1. ORANG YANG TERLALU GENGSI
Jadi entrepreuner tidak boleh gengsi, namun harus melayani bukan hanya minta dilayani. Menjadi entrepreuner harsu bisa menjalankan pekerjaan OB sama dengan BOSS. Menjadi entrepreuner sejati bukan menjadi Boss melainkan menjadi pemimpin. Boss minta untuk dilayani sedangkan pemimpin melayani.
2. TIDAK BISA TOTALITAS
Jika karyawan bekerja 8 jam sehari-hari, sedangkan entrepreuner itu malahan bisa sampai 12 jam dan non-stop. Seorang entrepreuner datang lebih pagi pulang lebih malam daripada seorang karyawan biasa.
Seorang entrepreuner berpikir bawah hidupnya perusahaan ini bukan hanya di tangan karyawan, tapi ditangannya bukan di tangan manager dan bukan di tangan lainnya. Harus menguasai semua bidang dalam pekerjaan karyawan.
Tidak-tidak hitung-hitungan jam saat bekerja intinya.
3. ANDA MEMENTINGKAN PENGHARGAAN & STATUS
Seorang entrepreuner mendapat penghargaan dari pihak ke-3, entrepreuner akan dicari akan di search dan diberi penghargaan tanpa diminta.
Seorang entrepreuner besar tidak tampak seperti pengusaha besar. Mereka tidak membuthkan itu semua. Seorang entrepreuner tidak mementingkan status, karena dia mampu melakukan tugas sampai OB manapun.
4. TIDAK PERLU DI MOTIVASI
Seorang entrepreuner tidak membutuhkan motivasi, harus mandiri tidak selalu tergantung dengan orang lain. Dia mengerti apa yang dia lakukan, di coaching maka dia langsung tahu apa yang dia mau lakukan.
5. TIDAK BOLEH KAKU
Seorang entrepreuner harus luwes, terkadang orang kaku itu terlalu perhitungan, "saya tahu cuman bagian IT, saya tidak mengerti bidang lain", "saya cuman mengerti bagian pajak, saya tidak mengerti bagian lain".
Entrepreuner yang kaku akan menular kepada karyawan-karyawan. Bossnya kaku karyawannya juga ikut kaku, customer lari semua.
Terima Kasih sudah membaca, semoga bermanfaat
Leave a comment and like
Jadi entrepreuner tidak boleh gengsi, namun harus melayani bukan hanya minta dilayani. Menjadi entrepreuner harsu bisa menjalankan pekerjaan OB sama dengan BOSS. Menjadi entrepreuner sejati bukan menjadi Boss melainkan menjadi pemimpin. Boss minta untuk dilayani sedangkan pemimpin melayani.
2. TIDAK BISA TOTALITAS
Jika karyawan bekerja 8 jam sehari-hari, sedangkan entrepreuner itu malahan bisa sampai 12 jam dan non-stop. Seorang entrepreuner datang lebih pagi pulang lebih malam daripada seorang karyawan biasa.
Seorang entrepreuner berpikir bawah hidupnya perusahaan ini bukan hanya di tangan karyawan, tapi ditangannya bukan di tangan manager dan bukan di tangan lainnya. Harus menguasai semua bidang dalam pekerjaan karyawan.
Tidak-tidak hitung-hitungan jam saat bekerja intinya.
3. ANDA MEMENTINGKAN PENGHARGAAN & STATUS
Seorang entrepreuner mendapat penghargaan dari pihak ke-3, entrepreuner akan dicari akan di search dan diberi penghargaan tanpa diminta.
Seorang entrepreuner besar tidak tampak seperti pengusaha besar. Mereka tidak membuthkan itu semua. Seorang entrepreuner tidak mementingkan status, karena dia mampu melakukan tugas sampai OB manapun.
4. TIDAK PERLU DI MOTIVASI
Seorang entrepreuner tidak membutuhkan motivasi, harus mandiri tidak selalu tergantung dengan orang lain. Dia mengerti apa yang dia lakukan, di coaching maka dia langsung tahu apa yang dia mau lakukan.
5. TIDAK BOLEH KAKU
Seorang entrepreuner harus luwes, terkadang orang kaku itu terlalu perhitungan, "saya tahu cuman bagian IT, saya tidak mengerti bidang lain", "saya cuman mengerti bagian pajak, saya tidak mengerti bagian lain".
Entrepreuner yang kaku akan menular kepada karyawan-karyawan. Bossnya kaku karyawannya juga ikut kaku, customer lari semua.
Terima Kasih sudah membaca, semoga bermanfaat
Leave a comment and like
Comments
Post a Comment